“Kalau ekosistemnya tertata, Batam bisa menjadi pusat manufaktur teknologi yang berdaya saing global, sejajar dengan kota-kota industri besar di Asia,” ungkapnya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa keberadaan Apple akan memperkuat peran Batam sebagai hub ekonomi di jalur strategis perdagangan internasional.
Baca Juga:
Tambang Boleh Diatur, Tapi Jangan Dimatikan: Jalan Khusus Belum Ada, Industri Sudah Dipaksa Berhenti
“Posisi Batam yang dekat dengan Singapura dan berada di jalur pelayaran internasional memberi nilai tambah. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita memaksimalkan peluang ini untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat setempat,” ujarnya.
Sebelumnya, Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, mengungkapkan bahwa tahap pertama pembangunan pabrik AirTag akan segera dimulai tahun ini, dengan tahap kedua masih dalam perencanaan.
Ia memastikan progres proyek berjalan positif meski sempat tertahan akibat kebijakan tarif impor era Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Sektor UMKM Akan Terdongkrak dengan Pengembangan Kawasan Aglomerasi Solo Raya
BP Batam optimistis kehadiran Apple akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi kawasan, khususnya industri berbasis teknologi tinggi, serta membuka peluang bagi pelaku usaha lokal dalam rantai suplai teknologi global.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]