Rudi optimistis dengan banyaknya realisasi investasi di Batam ini akan membangkitkan sektor ekonomi.
Dalam pemamarannya untuk mendukung investasi di Batam, pihaknya sudah membangun sejumlah infrastruktur mulai dari Bandara Hang Nadim, Pelabuhan Batu Ampar, akses jalan hingga kawasan.
Baca Juga:
Diskon 50 Persen Tarif Listrik Tidak Diperpanjang, Ini Informasi Lengkapnya
Sampai dengan rencana pembangunan LRT serta pengembangan kawasan Rempang.
“Kebangkitan ekonomi ini akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat Kota Batam. Mari bersatu padu, kita akan selesaikan sebijaksana mungkin, tinggalkan persoalan pribadi maupun politik agar segera semua dapat berjalan sesuai dengan rencana. Semoga dengan bertembahnya investasi yang semakin banyak, bisa dinikmati semua masyarakat Batam,” tutup Rudi.
Sementara itu Head of Business Development Tunas Group, Chrispin Andreas dalam sambutannya mengatakan bahwa Kawasan Tunas Industri telah melakukan perjanjian kerjasama strategis dengan PT PLN Batam agar dapat menyalurkan listrik yang 100 persen sumbernya berasal dari energi baru terbarukan.
Baca Juga:
Gebrakan 100 Hari, Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan Nasional
“Energi listrik yang disediakan dilengkapi sertifikat RECs (Renewable Energy Certificates) dimana sumber energi bersih ini nantinya akan diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Tembesi. Dengan adanya infrastruktur energi bersih ini, artinya sejak mulai beroperasi, semua manufaktur dan tenant yang ada pada Kawasan Tunas Industri Prima sudah mencapai status Net Zero Emisson untuk emisi karbon _scoop dua,” terang Chrispin.
Kawasan Tunas Industri Prima juga akan dikembangkan dengan konsep Sustainable Future, konsep yang memadukan pengembangan infrastruktur hijau dengan EB.
Melalui dukungan dari Green A konsultan manajemen infrastuktur hijau di Kawasan Tunas Industri Prima secara komperhensif sesuai standar Green A.