"Ada juga pemberian bantuan pertanian berupa traktor, bibit pupuk, sarana transportasi, penyediaan lahan pertanian dan MoU bersama kabupaten/kota terkait swasembada pertanian, dan program memaksimalkan keuangan desa untuk pertanian," imbuhnya.
Gubernur Ansar melanjutkan bahwa program-program kolaborasi yang dilaksanakan oleh TPID Kepri sampai saat ini menjadi acuan yang terus dievaluasi terhadap program yang akan dilaksanakan ke depannya, sehingga inflasi dapat tetap stabil sesuai dengan harapan bersama.
Baca Juga:
Para Pemenang Pilkada Kepri 2024 Versi Hitung Cepat
Sementara, berdasarkan data BPS, angka inflasi sebesar 2,46 persen (year-on-year) di Kepri terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 4,81 persen.
Lalu, kelompok pakaian dan alas kaki mengalami kenaikan sebesar 3,91 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 1,46 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 0,84 persen.
Berikutnya, kelompok kesehatan naik sebesar 0,42 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,21 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik sebesar 0,76 persen. Kelompok pendidikan naik sebesar 2,80 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik sebesar 0,65 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 4,75 persen.[ss]