WahanaNews-Kepri | Penghentian ekspor biji mentah bauksit dari Kepri diusulkan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad kepada pemerintah pusat langsung kepada Presiden Joko Widodo saat pertemuan bersama di Kalimantan Timur.
Menurutnya, permintaan penghentian ekspor biji mentah bauksit itu bukan tanpa alasan.
Baca Juga:
Harun Masiku Tiba-tiba Tunjukkan Foto Bareng Megawati, Ini Kata Arief Budiman
Hal itu dikarenakan di Kepri sudah ada perusahaan alumina yang lebih memprioritaskan kepada bahan baku.
Kemudian, jika ekspor biji mentah ini terus dilakukan, bauksit di Kepri akan habis.
"Kemarin saya ketemu dengan owner Nangsan (perusahaan pemegang ekspor bauksit). Mereka berencana akan menambah volume dari 1 juta menjadi 2 juta ton bauksit. Jangan sampai kuota itu selesai, bahan baku di Kepri juga habis," ucap Ansar kepada awak media di Tanjungpinang.
Baca Juga:
Siap-siap Jadi Kota Global, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Langkah Pemerintah Gandeng China dan Korsel Bangun Giant Sea Wall untuk Amankan Tanggul Laut Aglomerasi Jabodetabekjur
Ansar menjelaskan, usulan penghentian ekspor biji mentah itu bertujuan untuk menjamin cadangan bauksit di daerah.
Apalagi, nilai investasi perusahaan alumina yang mengolah menjadi bahan baku juga besar.
Dalam kesempatan itu, lanjutnya, Presiden Joko Widodo menyetujui dan akan mempercepat penghentian ekspor tersebut.