WahanaNews-Kepri | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mensahkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN Batam 2023-2032 untuk meningkatkan keandalan pasokan tenaga listrik.
“Melalui pengesahan RUPTL tersebut, diharapkan dapat tercapai sistem tenaga listrik PT PLN Batam yang lebih andal untuk kebutuhan industri, bisnis termasuk pusat data dan rumah tangga yang pada akhirnya dapat meningkatkan investasi di Batam,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu dari keterangan yang diterima di Batam Kepulauan Riau, Jumat (26/5).
Baca Juga:
Diskon 50 Persen Tarif Listrik Tidak Diperpanjang, Ini Informasi Lengkapnya
Dia menjelaskan, dalam RUPTL 2023-2032, PT PLN Batam memproyeksikan kebutuhan tenaga listrik 10 tahun ke depan akan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 6 persen per tahun.
Peningkatan kebutuhan tersebut akan dipasok dengan tambahan daya sejumlah 860 MW yang terdiri dari PLTS 126 MW, PLTG 50 MW, PLTGU 159 MW dan PLTMG 125 MW serta dan kerja sama antar wilayah usaha dengan PT PLN 400 MW.
Ia mengatakan, ini merupakan pertama kalinya PT PLN Batam memiliki RUPTL dengan lompatan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) yang signifikan yaitu mencapai 24 persen pada tahun 2026 dan terus meningkat secara bertahap hingga mencapai 35 persen pada tahun 2032.
Baca Juga:
Gebrakan 100 Hari, Presiden Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan Nasional
Peningkatan bauran EBT tersebut akan dicapai dengan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Batam dan penyaluran tenaga listrik berbasiskan EBT dari "grid" Sumatera melalui interkoneksi Sumatera-Batam nantinya.
“Proyeksi bauran EBT yang pada akhir periode RUPTL sebelumnya hanya sekitar 0,5 persen dan meningkat pada RUPTL terbaru menjadi sekitar 35 persen, lebih tinggi dari target nasional tahun 2032. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah dalam mendorong transisi energi menuju "Net Zero Emission" (NZE),” katanya.
Untuk mengimplementasikan rencana dalam RUPTL PT PLN Batam tersebut, Jisman mengatakan pentingnya kontribusi dan peran aktif dari para pemangku kepentingan termasuk PT PLN (Persero) dalam merealisasikan Interkoneksi Sumatera-Batam-Bintan.