Kepri.WAHANANEWS.CO - Rencana pembangunan pembangkit listrik berskala super jumbo di Batam oleh Gallant Venture Ltd. disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk kalangan relawan nasional.
Ketua Umum Organisasi Relawan MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menilai proyek ini menjadi sinyal kuat bahwa Batam makin menjelma sebagai magnet investasi baru di Indonesia.
Baca Juga:
Tol Menuju KEK Tanjung Lesung Hampir Rampung, MARTABAT Prabowo-Gibran Dorong Pembenahan Infrastruktur Pariwisata
“Langkah Gallant Venture sangat strategis. Ketika pasokan energi mampu mengimbangi akselerasi industri, maka iklim investasi akan tumbuh secara sehat dan kompetitif. Batam berada di momentum emasnya,” ujar Tohom, Jumat (20/6/2025).
Proyek pembangkit listrik tersebut rencananya akan dibangun dalam dua fase, mencakup PLTU batu bara superkritis berkapasitas total 2 GW dan PLTS sebesar 400 MW.
Lokasi pembangunan berada di Pulau Setokok, Bulang, sekitar 15 km dari Kawasan Industri Batamindo. Investasi yang digelontorkan mencapai USD3 miliar atau setara Rp48 triliun.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur Harus Dipersiapkan Matang Menuju Kota Global
Proyek ini bertujuan mengatasi lonjakan permintaan listrik, khususnya dari sektor industri digital, pusat data, dan manufaktur berat yang tengah berkembang pesat di Batam.
Menurut Tohom, pembangunan infrastruktur energi dalam skala besar seperti ini bukan hanya soal memenuhi kebutuhan listrik, tetapi juga menyangkut penguatan fondasi aglomerasi industri di wilayah Batam dan Kepulauan Riau.
“Jika dilihat secara lebih luas, proyek ini sejalan dengan konsep aglomerasi industri dan ekonomi kawasan. Energi yang cukup dan andal akan menciptakan sinergi antara kawasan industri, pariwisata, dan pelabuhan. Ini bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi lintas sektor,” kata Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini.