Ia mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara investasi dan perlindungan sosial. Menurutnya, proyek sebesar ini membutuhkan tata kelola komunikasi publik yang baik agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut merasa memiliki.
“Model pengembangan kawasan harus realistis sekaligus visioner. Jangan sampai kita membangun gedung-gedung megah tetapi melupakan rasa keadilan publik,” tambah Tohom.
Baca Juga:
BKPM Sebut Ada WN Singapura Jadi Penggerak Demo Rempang
Di akhir pernyataannya, Tohom menegaskan bahwa MARTABAT Prabowo-Gibran siap menjadi kekuatan sipil yang konstruktif, memberikan dukungan sekaligus masukan strategis agar Rempang Eco City menjadi model pembangunan baru yang berdaulat, adil, dan menyejahterakan masyarakat.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]