WahanaNews-Kepri | Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Kepulauan Riau (ESDM Kepri) Muhamad Darwin menyatakan pemasangan instalasi listrik baru di rumah tangga tidak mampu yang berada di pulau-pulau dilakukan secara bertahap.
"Butuh anggaran yang besar untuk memasang instalasi listrik di pulau-pulau, berbeda dengan kondisi di daratan yang sudah ada jaringan listriknya dan mudah diakses. Ini salah satu kendala sehingga realisasi pemasangan baru listrik di rumah tangga kurang mampu dilaksanakan secara bertahap," kata Darwin di Tanjungpinang, Senin (17/10/22).
Baca Juga:
PLN UIW S2JB Resmikan Listrik di Desa Manis Mato
Ia menjelaskan kondisi geografis Kepri berbeda dengan provinsi lainnya yang didominasi daratan. Kepri memiliki sekitar ribuan pulau, dengan luas lautan mencapai 96 persen sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam merealisasikan program Kepri terang.
Selain keterbatasan anggaran dan belum ada instalasi jaringan listrik, kata dia defisit daya listrik atau kapasitas listrik tidak mampu menambah pelanggan. Karena itu, program Kepri Terang membutuhkan peran serta berbagai pihak yang berkompeten.
Peran PT PLN dan perusahaan swasta melalui dana pertanggungjawaban sosial dibutuhkan untuk merealisasikan pemasangan baru listrik di rumah tangga kurang mampu yang tinggal di pulau-pulau terdepan, terpencil dan tertinggal.
Baca Juga:
Kapolsek Sungai Gelam Berikan Bansos Sembako kepada Warga Terdampak kenaikan harga BBM bersubsidi
Perusahaan swasta yang membantu menerangi rumah tangga kurang mampu bergerak di bidang pertambangan dan kelistrikan.
"Selama ini berjalan dengan baik. PLN dan perusahaan swasta bekerja sama dengan pemda untuk segera merealisasikan program Kepri Terang hingga ke pulau-pulau terdepan, terpencil dan tertinggal," ujarnya.
Ia mengungkapkan dari 325 desa dan kelurahan di Kepri, sebanyak 81 desa dan kelurahan teraliri selama 18 jam, serta 9 desa dan kelurahan yang teraliri listrik selama 7 jam. Selebihnya, rumah tangga di desa dan kelurahan sudah teraliri listrik selama 24 jam.