WahanaNews-Kepri | Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) potensial dikembangkan di daerah itu, khususnya Kota Batam.
Menurut Ansar potensi pemanfaatan sampah di Batam sangat besar. Dari data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batam, rata-rata ada 843 ton sampah yang diangkut per hari.
Baca Juga:
Tiba di Bangka Belitung, Presiden Prabowo akan Saksikan Penyerahan Barang Rampasan Negara
"Maka sangat bagus jika sampah di Batam dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik alternatif," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Kamis (27/10/22).
Ansar menyampaikan rencana pengembangan PLTSa tersebut juga sudah dibahas dengan Direktur Utama PT. PLN Bright Batam yang baru Muhammad Irwansyah.
Bahkan hal yang sama juga pernah dibicarakan bersama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan saat kunjungan kerja di Batam.
Baca Juga:
Utamakan Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Jaga Tarif Listrik Tetap Terjangkau Sepanjang 2025
"Saat di Batam, Pak Luhut sempat membahas soal PLTSa. Ia menyarankan agar melihat rujukan ke Cilacap, Jawa Tengah," ucap Gubernur.
Ansar menyebut bahwa pertumbuhan listrik harus sejalan dengan pertumbuhan investasi di Kepri. Menurutnya iklim investasi di Kepri yang terus dipromosikan tanpa kesiapan infrastruktur, maka akan sulit untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan investor.
Mantan Legistator DPR RI itu menyatakan ke depan kebutuhan listrik di Kepri makin besar seiring pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK), seperti Galang Batang di Bintan megawatt dan Nongsa Digital Park di Batam.