WahanaNews-Natuna | Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna menggelar rapat pembahasan Laporan Pendahuluan Penyusunan Kajian Risiko Bencana Kabupaten Natuna Tahap l, di Ruang Rapat Kantor BP3D Natuna, Bukit Arai, Rabu, (12/7/2023).
Rapat tersebut dibuka oleh Asisten ll Bidang Perekonomian, Basri dan didampingi oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna, Raja Darmika.
Baca Juga:
Pemkab Natuna: Posko Darurat Banjir Didirikan hingga Desember 2023
Kegiatan ini juga dihadiri oleh segenap Instansi Vertikal dan Kepala OPD Kabupaten Natuna dan perwakilan BPBD Provinsi Kepri dan BNPB secara daring via zoom.
Pada kesempatan itu, Asisten ll Bidang Perekonomian Setda Natuna, Basri menyampaikan bahwa rapat ini akan mempresentasikan kajian risiko bencana alam di Kabupaten Natuna.
"Selama ini kita menganggap bahwa Natuna tidak terletak di pergerakan lempeng, tetapi Natuna masih memiliki beberapa resiko bencana," katanya.
Baca Juga:
Bupati Natuna Paparkan Sejumlah Capaian Pembangunan Selama Dua Tahun
Dia merincikan, sejumlah bencana yang telah terjadi di Natuna adalah banjir di Pulau Bungurun Besar dan tanah longsor di Serasan.
Basri juga menyampaikan bahwa kegiatan rapat kajian ini berguna agar setiap stakeholder yang ada dapat melakukan mitigasi sesuai dengan kajian resiko yang telah disusun.
"Penyusunan laporan risiko bencana di Kabupaten Natuna ini akan dipetakan, baik di wilayah Bunguran Besar maupun luar pulau Bunguran yang masih satu wilayah dengan Kabupaten Natuna, dari kajian risiko bencana itu, kita akan akomodir kajiannya seperti apa, nanti dibuat langkah-langkah seperti apa. Insya Allah kita akan sampaikan kepada stakeholder yang ada di wilayah kecamatan, supaya masyarakat mandiri bisa melaksanakannya mitigasi," kata Basri.