Selain itu, kata Luki, masing-masing kabupaten dan kota di Provinsi Kepri, juga memiliki karakteristik yang berbeda-beda untuk dijadikan kawasan destinasi pariwisata, yakni wisata alam, wisata bahari, wisata religi, wisata belanja, wisata agro, wisata MICE, wisata kuliner, wisata olahraga, wisata minat khusus, dan wisata sejarah.
Destinasi wisata di provinsi ini pun menjadi tujuan favorit para wisatawan mancanegara dan domestik. Selain itu, daerah ini juga menjadi gerbang wisata bahari dunia di Indonesia setelah Bali.
Baca Juga:
Wagub Nyanyang Lobi Kemkomdigi Tuntaskan Blankspot dan Dorong Kawasan AI Nasional di Bintan
"Provinsi Kepri memiliki banyak keunggulan di sektor pariwisata, seperti halnya Thailand yang sangat terkenal dengan objek wisata Phuket," ujar Luki.
Luki menambahkan bahwa penandatanganan kerja sama dengan Dewan Pariwisata Thailand di Batam itu turut dihadiri 14 orang pelaku usaha wisata dan satu orang news reporter media dari Thailand.
Kegiatan itu juga dibarengi dengan makan malam dan dilanjutkan menari bersama menikmati Tarian Dangkung asli dari Provinsi Kepri.
Baca Juga:
Perkuat Pengawasan BBM, Gubernur Ansar Teken Kerja Sama dengan BPH Migas
"Pada kesempatan ini kami memaparkan potensi-potensi wisata yang ada di Provinsi Kepri. Para delegasi dari Thailand, tampaknya sangat antusias dan tertarik dengan ragam pariwisata di daerah kami," ujar Luki pula.
Setelahnya, kata Luki, Pemprov Kepri melalui Dinas Pariwisata turut memberikan suvenir berupa Tanjak atau topi khas Melayu asli Provinsi Kepri kepada beberapa perwakilan delegasi Thailand.
Tanjak itu dipakaikan langsung di atas kepala mereka sebagai tanda ucapan selamat datang di Provinsi Kepri, Bunda Tanah Melayu.