WahanaNews-Kepri | Pemerintah Provinsi Kepri bersama Tim Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) asal Tiongkok meninjau lokasi pembangunan tapak Jembatan Batam-Bintan mulai dari Kabil, Tanjung Sauh, Pulau Buau (Kota Batam) hingga Tanjung Permai Sri Kuala Lobam (Kabupaten Bintan).
"Hari ini kami sudah melakukan peninjauan terhadap beberapa lokasi pembangunan tapak jembatan bersama tim dari AIIB, baik di sisi Kota Batam dari mulai Kabil, Tanjung Sauh, Pulau Buau, Tanjung Permai Sri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan," ujar anggota Tim Pembangunan Pemprov Kepri Said Wahidin usai melakukan peninjauan di Batam, Kamis.
Baca Juga:
DPRD dan Pemprov Kepri Sahkan APBD 2024 Sebesar Rp3,428 Triliun
Ia menjelaskan peninjauan itu untuk melihat kondisi tanah yang nantinya dibangun tapak jembatan dan melihat habitat-habitat apa saja yang ada di daerah itu.
Selain itu, katanya, tim dari AIIB juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Tajung Sauh terkait dengan pembangunan jembatan tersebut.
"Mereka sangat memperhatikan keberadaan habitat di sana, harapannya nanti ketika sudah terbangun jembatan ini, tidak mengganggu habitat yang ada di pulau tersebut," kata dia.
Baca Juga:
Pemprov Kepri Beri Bantuan 9.830 Kg Pupuk Kepada Kelompok Tani di Natuna
Setelah dilakukan peninjauan, ujar dia, dilanjutkan dengan soil investigation (metode penentuan sifat fisik tanah yang akan menjadi tempat dibangun konstruksi) pada September 2023.
Dia menjelaskan secara keseluruhan pengadaan lahan untuk pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) dibutuhkan kurang lebih 74,43 hektare dengan panjang jembatan diperkirakan mencapai 14,753 kilometer.
Adapun yang telah selesai rekapitulasi pengadaan lahan ada di sisi Pulau Bintan, Pulau Buau dan Tanjung Sauh, yang ditandai dengan telah terbit 52 sertifikat.