WahanaNews-Kepri | PT PLN Batam sigap mengerahkan berbagai upaya untuk memulihkan gangguan pembangkit swasta PLTU Tanjung Kasam milik PT Tanjung Kasam Power.
Sekretaris Perusahaan PT PLN Batam, Hamidi Hamid memastikan pihaknya berupaya untuk melakukan pengaturan beban listrik dengan memprioritaskan kebutuhan listrik untuk pelanggan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Saat ini PLN Batam terus bekerja sama dengan PT Tanjung Kasam mengerahkan personil 24 jam untuk mengupayakan percepatan. Kami berupaya agar terjadinya gangguan pada PLTU Tanjung Kasam dapat terselesaikan dengan cepat," kata Hamidi.
Dalam masa perbaikan PLTU Kasam, PLN Batam akan mengoptimalkan pembangkit milik sendiri termasuk pembangkit listrik tenaga diesel, pembangkit IPP, melakukan kerja sama dengan PT Panbil dan PT Tunas untuk memanfaatkan excess power serta mengoptimalkan pembangkit-pembangkit milik pelanggan (captive) yang ada.
Untuk meningkatkan keandalan, pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) DEB unit 2 yang saat ini dalam masa pemeliharaan akan beroperasi pada 11 Juni 2023.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
PLN Batam juga akan menambah kapasitas pembangkit dengan mengoperasikan pembangkit sewa sebesar 225 MW secara bertahap.
Adapun 25 MW diperkirakan beroperasi pada awal Juli 2023, 50 MW beroperasi pada September 2023 dan 150 MW diperkirakan beroperasi bulan November 2023.[ss]