"Kami libur beberapa hari. Kalau Natal dan Tahun Baru, kami yang beragama islam tetap bekerja, sementara teman-teman yang Kristiani, libur," ujarnya.
Acui, pengusaha mobil bekas, juga menutup tokonya selama beberapa hari. "Karyawan libur lebaran, jadi kami tutup toko sementara," katanya.
Baca Juga:
Benarkah AS Tak Lagi Adidaya? Ini 3 Penyebab Runtuhnya Amerika Versi Warganya Sendiri
Ketua Komisi II DPRD Kepri Wahyu Wahyudin, mengatakan, pertokoan tutup lantaran libur lebaran, yang ditetapkan pemerintah, wajib ditaati pelaku usaha.
"Untuk usaha-usaha yang berhubungan dengan pelayanan seperti SPBU tetap buka," katanya.
Wahyu mengatakan Idul Fitri 1443 Hijriah kali ini jauh lebih meriah dibanding tahun 2020 dan 2021. Pelonggaran pembatasan sosial menyebabkan aktivitas dan mobilitas masyarakat meningkat.
Baca Juga:
Bongkar Jejak Digital, Jaksa Ungkap Tiga Jurus Hasto Halangi Penyidikan KPK
Kondisi itu menyebabkan aktivitas perekonomian meningkat. Sepekan sebelum Idul Fitri 1443 Hijriah ekonomi di Kepri bergerak.
"Kondisi sekarang sangat baik. Silaturahim kembali terjalin. Di saat yang sama, kebutuhan masyarakat meningkat dalam menghadapi Idul Fitri sehingga barang dagangan pedagang laris," ucapnya. [rda]