"Kami libur beberapa hari. Kalau Natal dan Tahun Baru, kami yang beragama islam tetap bekerja, sementara teman-teman yang Kristiani, libur," ujarnya.
Acui, pengusaha mobil bekas, juga menutup tokonya selama beberapa hari. "Karyawan libur lebaran, jadi kami tutup toko sementara," katanya.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Ketua Komisi II DPRD Kepri Wahyu Wahyudin, mengatakan, pertokoan tutup lantaran libur lebaran, yang ditetapkan pemerintah, wajib ditaati pelaku usaha.
"Untuk usaha-usaha yang berhubungan dengan pelayanan seperti SPBU tetap buka," katanya.
Wahyu mengatakan Idul Fitri 1443 Hijriah kali ini jauh lebih meriah dibanding tahun 2020 dan 2021. Pelonggaran pembatasan sosial menyebabkan aktivitas dan mobilitas masyarakat meningkat.
Baca Juga:
Pj Sekda Dairi Paparkan Potensi Kerawanan Jelang Pilkada
Kondisi itu menyebabkan aktivitas perekonomian meningkat. Sepekan sebelum Idul Fitri 1443 Hijriah ekonomi di Kepri bergerak.
"Kondisi sekarang sangat baik. Silaturahim kembali terjalin. Di saat yang sama, kebutuhan masyarakat meningkat dalam menghadapi Idul Fitri sehingga barang dagangan pedagang laris," ucapnya. [rda]