WahanaNews-Kepri | Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau Adi Prihantara menghadiri sekaligus mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian secara virtual dari Gedung Sasana Bhakti Praja, Jakarta di Ruang Rapat Sekda, Lt.3, Kantor Gubernur, Dompak, Senin (26/12). Rapat tersebut diikuti oleh kepala daerah seluruh Indonesia.
Rapat koordinasi kali ini fokus membahas bagaimana penerapan dan pengendalian inflasi di daerah, guna melihat progres dari masing-masing daerah dalam mencegah kenaikan inflasi dan kendala-kendala yang dihadapi di daerah.
Baca Juga:
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Ungkap APBD Defisit Rp1,5 Triliun Lebih
Hingga tanggal 26 Desember 2022, pengendalian inflasi di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 5.26 persen, hal ini membuat Mendagri Tito meminta secara langsung Sekdaprov Adi untuk memaparkan bagaimana best practice dan langkah-langkah yang dilakukan di daerah dalam menekan kenaikan angka inflasi.
“Kita ketahui di penghujung tahun 2022, yang juga bersempena dengan Hari Raya Umat Kristiani (Natal), inflasi rawan untuk terjadi peningkatan di daerah, dampak perang Ukraina-Rusia yang belum usai juga menjadi hal yang harus kita perhatikan secara khusus, dalam situasi seperti ini Provinsi Kepulauan Riau mampu mengendalikan inflasinya sebesar 5.26 persen per tanggal 26 Desember 2022,” imbuh Mendagri Tito.
Menanggapi permintaan Mendagri Tito untuk memaparkan best practice Kepri. Sekdaprov Adi menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Kepri dalam menekan inflasi. Menurutnya Kepri melakukan langkah yaitu mendengar arahan dan melaksanakan implementasinya di lapangan.
Baca Juga:
Berikut Rincian Harga Resmi Beras Medium dan Premium oleh Badan Pangan Nasional
Sekda Adi melaporkan bahwa, dalam pengendalian inflasi di Kepri.
Pertama, kata Adi, Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad melakukan Rakor bersama seluruh Kepala Daerah dan menjadi komitmen bersama dalam penanganan masalah inflasi.
Kedua, menjalankan kolaborasi dengan seluruh stakeholder di lapangan, yaitu distributor, bulog, satgas pangan, dan semua yang terkait dengan inflasi bergerak bersama-sama menekan laju inflasi.