Jembatan ini akan memiliki panjang 14,74 kilometer dengan nilai investasi sekitar Rp16,91 triliun yang pembiayaannya dilakukan dengan skema Kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Rinciannya, sepanjang 7,98 kilometer dibangun oleh pemerintah secara Viability Gap Fund (VGF) dengan anggaran sebesar Rp13,57 triliun.
Baca Juga:
Tanpa Deklarasi, Arab Saudi Bantu Cegat Drone Iran Menuju Israel
Sedangkan untuk sepanjang 6,67 kilometer akan dibangun dengan dana pinjaman luar negeri senilai USD300 juta atau ekuivalen dengan Rp3,34 triliun.
Adapun final busines case (FBC) ini telah disusun oleh Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Bappenas RI, dan akan di finalisasi di Februari 2022.
Menurut Gubernur Ansar, dibangunnya Jembatan Batam Bintan ini juga inline dengan program pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang akan menjadikan Kepri sebagai Kawasan Strategis Perekonomian Nasional (KSPN).
Baca Juga:
Jaksa Tuntut Tom Lembong 7 Tahun, Simpatisan Histeris di Ruang Sidang
Di mana nantinya jembatan ini diharapkan dapat memudahkan mobilitas kendaraan dari kedua wilayah.
Selain melancarkan mobilitas kendaraan.
Juga akan memperlancar mobilitas orang, barang dan uang dan muaranya bisa meningkatkan speed pertumbuhan perekonomian kedua wilayah, dan selanjutnya menjalar ke wilayah-wilayah lainnya.