"Sebagai kawasan yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat menjadi Kawasan Strategis Perekonomian Nasional, tentu saja Kepri harus didukung dengan berbagai infrastruktur penunjang yang memadai. Dan jembatan Batam-Bintan ini nantinya akan menjadi jembatan yang terpanjang di Indonesia, iconic dan usefull bagi masyarakat Kepri dan tentu menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia," ujar Ansar.
Jembatan Batam Bintan ini sudah mulai dirancang oleh Pemerintah Provinsi Kepri sejak tahun 2005, kemudian diperbarui tahun 2010.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
Jembatan ini direncanakan untuk bisa dilewati kendaraan dengan kecepatan hingga 80 kilometer per jam, juga akan memiliki vertical clearance yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan yaitu Batam-Tanjung Sauh setinggi 27 meter, dan Tanjung Sauh-Batam setinggi 40 meter.
Penetapan vertical clearance tersebut bertujuan agar tidak mengganggu aktivitas lalu-lalang kapal-kapal besar nantinya.
Tidak hanya itu, jembatan ini juga didesain dengan system satu on/off ramp yang berlokasi di Pulau Tanjung Sauh.
Baca Juga:
OTT KPK Bengkulu, Calon Gubernur Petahana Dibawa dengan 3 Mobil
Lajur jembatan memiliki lebar 3,6 meter, bahu luar selebar 3 meter dan bahu dalam selebar 1,5 meter, serta lebar median 4 meter.
Jika tidak ada aral-melintang konstruksi nya akan dilakukan tahun ini dan bisa beroperasi 3 tahun setelahnya atau tahun 2025.
Gubernur Ansar sangat optimis Jembatan Batam Bintan ini akan menjadi solusi tepat dalam upaya mempercepat pemerataan pembangunan dan perekonomian di Provinsi Kepri.