WahanaNews-Bintan | Pertumbuhan ekonomi di kabupaten Bintan jika dibandingkan dengan inflasi yang terjadi masih berada pada kategori aman.
Namun, karena adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), laju inflasi akan terus ditinjau per-September.
Baca Juga:
PLN: Tarif Listrik Tetap Stabil Tanpa Kenaikan April-Juni 2024
"Angka inflasi di Bintan masih lebih kecil dari angka inflasi di Kota Tanjungpinang, yang sebesar 3,66%," ujar Pj. Sekretaris Daerah kabupaten Bintan, Ronny Kartika, saat tim Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (6/9/2022).
Dari data statistik milik Kota Tanjungpinang, laju inflasi itu terjadi pada periode Januari hingga Agustus 2022. Berdasarkan hal itu, kata Ronny, Bintan berada di bawahnya, meski belum dikeluarkan oleh Kemendagri.
"Inflasi memberikan dampak yang cukup signifikan. Semoga Bintan, tetap aman jauh dari angka darurat inflasi, yakni, di angka 5% ke atas," harap Ronny.
Baca Juga:
Kestabilan Harga Kebutuhan Pokok di Tanah Bumbu Jelang Lebaran
Dengan jumlah penduduk Kabupaten Bintan berkisar 156.000 jiwa beserta 15% penduduk yang merupakan pendatang dari luar daerah, ketersediaan bahan pangan yang ada masih tergolong stabil.
"Tidak hanya stabil, bahkan Bintan masih mampu menjadi pemasok kebutuhan bahan pangan untuk wilayah kabupaten/kota di Kepulauan Riau, seperti, kota Tanjungpinang dan kota Batam," imbuhnya.[zbr]