Kenaikan permukaan laut akan meningkatkan evakuasi dari wilayah dataran rendah yang akan meningkatkan kepadatan populasi di wilayah lain.
Faktor-faktor perubahan iklim lain yang akan mempengaruhi migrasi adalah perubahan aliran sungai, kurangnya air untuk pertanian dan meningkatnya suhu di daerah pedesaan (WRI: 2017).
Baca Juga:
Presiden Terpilih Prabowo Subianto Dipuji Media Asing, Katakan Ini
Dalam pernyataan bersama US-ASEAN berjanji untuk mengatasi perubahan iklim, termasuk dengan memfasilitasi pengembangan energi terbarukan serta menerapkan teknologi energi rendah karbon.
Ada peluang pasar bagi perusahaan AS di ASEAN, termasuk mengekspor solusi energi rendah karbon atau berinvestasi di infrastruktur seperti surya, angin, dan hidrogen.
Indonesia adalah negara dengan potensi sumber daya alam yang melimpah dan hutan yang paling luas di Asia Tenggara. Demikian halnya dengan potensi energi terbarukan, seperti matahari sepanjang tahun, pantai, angin dan panas bumi. Adalah peluang bagi Indonesia untuk membangun kepemimpinan dalam mencapai target net zero, baik dari sisi investasi, teknologi dan pengembangan kebijakan.
Baca Juga:
Kantongi 2 Medali Emas, Indonesia Naik ke Posisi ke-28 di Klasemen Olimpiade 2024
Pada akhirnya, Indonesia sebagai negara senior di kawasan ASEAN diharapkan untuk terus membangun kepemimpinan, menciptakan iklim perdamaian, dan menjaga stabilitas.
Visi Indonesia maju dalam konteks ini menemukan momentum-momentum penting yang sayang sekali untuk dilewatkan. Dalam US-ASEAN, Indonesia memperoleh keuntungan ekonomi dari kerja sama ini.
Namun, lebih dari itu, sebagai bangsa adalah kebanggaan jika dapat menunjukkan jati diri yang bermartabat dan berwibawa di tengah bangsa-bangsa lain.[zbr]