“Provinsi Kepulauan Riau memang sangat strategis dan potensial sebagai kantong penanaman modal investasi, karena dengan luas provinsi Kepri yang sembilan puluh enam persennya lautan dan ada di chokepoint pelayaran internasional banyak potensi investasi yang bisa dikembangkan di Kepri,” ungkap Hasan mewakili Gubernur Ansar.
Investasi di Kepri sudah dibuktikan dengan adanya tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kepri yaitu KEK Galang Batang, KEK Nongsa Digital Park, dan KEK Batam Aerotechic.
Baca Juga:
Pemkab Labura Percepat Penyusunan IPRO untuk Dorong Investasi Strategis di Labuhanbatu Utara
Ditambah ada tiga kawasan perdagangan bebas di Kepri atau Free Trade Zone (FTZ) yang meliputi Batam, Bintan, dan Karimun.
Menurut Hasan, semangat mendorong investasi ke Kepri sudah menjadi prioritas Gubenur Ansar sejak Ansar Ahmad memimpin Provinsi Kepri.
Berbagai diskresi telah diberikan Gubernur Ansar kepada calon investor melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk menarik minat investasi di Kepri.
Baca Juga:
Pemkab Labura Percepat IPRO, Dorong Investasi Strategis di Labuhanbatu Utara
“Karena itu kami sangat siap melakukan sinkronisasi antar Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat untuk memuluskan langkah Peta Peluang Investasi di Indonesia,” kata Hasan menambahkan.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Provinsi Kepri Hasfarizal Hendra yang hadir dalam Rapat Penyusunan PPI mengatakan Provinsi Kepri saat ini sudah memiliki beberapa proyek investasi yang siap berjalan.
Sehingga diharapkan dengan adanya Peta Peluang Investasi ini bisa membuat investasi di Kepri semakin berkembang.