Sementara Zapin Melayu Rakyat berkembang dalam masyarakat melayu di seluruh Indonesia dan mempunyai kebebasan dalam sopan santun dan adat istiadat setempat.
Pola Gerakan Tari Zapin
Gerakan tari Zapin banyak terinspirasi dari keseharian manusia dan lingkungannya. Pola gerakan tari Zapin sangat sederhana, perbedaan antara laki-laki dan perempuan pun hanya dalam bentuk gerakan tangan saja. Gerakan ini dilakukan secara berulang-ulang, meski demikian semua gerakannya penuh makna dan filosofi.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Adapun gerakan tari Zapin adalah:
1. Tahto (1, 2, dan 3), yang merepresentasikan sikap merendah dan menghargai.
2. Bebas
3. Shut, mendahulukan sikap adil dan sabar dengan keseimbangan.
4. Siku keluang, melambangkan kehidupan yang dinamis.
5. Mata angin
6. Titik batang, merepresentasikan keteguhan hati dan ketrampilan dalam menghadapi cobaan.
Properti Busana Penari Zapin
Penari Zapin laki-laki menggunakan atasan baju kurung Melayu cekak musang atau teluk belanga, bawahan seluar, kain sampin/samping, kopiah, dan bros.
Kain sampin terdiri dari kain pelekat atau kain songket atau tenun Siak yang disesuaikan dengan lokasi tarian itu digelar. Misalnya jika ditampilkan untuk kalangan istana atau tamu khusus maka digunakan kain tenun Siak. Namun untuk pementasan hiburan biasa cukup menggunakan kain pelekat.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Adapun pakaian penari Zapin perempuan terdiri dari kebaya labuh, kain samping (sarung pelekat atau songket Siak), selendang "tundung manto" penutup kepala.
Rambut disanggul Melayu (sanggul lipat pandan dan conget), dengan hiasan kepala berupa bunga sanggul, atau kembang goyang. Asesoris lainnya adalah anting di kedua telinga, dan kalung.
Tari Zapin merupakan tarian tradisional yang perlu dilestarikan dan memperkaya budaya bangsa.