"Kalau bisa dikasi yang tebal pak, yang sekarang tipis," ujar warga rusun lainnya meminta pada menteri.
Para warga rusun mengaku meski ada kenaikan tarif hunuian rusun, mereka tetap nyaman tinggal dilokasi. Selain lokasi yang lebih dekat dengan tempat bekerja, rusun juga lebih aman dan nyaman.
Baca Juga:
Menaker RI Dorong Tata Kelola AI yang Inklusif di Forum BRICS
Usai berdialog dan meninjau kawasan rusun, menteri didampingi wakil menteri dan jajaran lantas jajan di kantin Rusun. Mereka menyantap hidangan sembari melanjutkan perbincangan santai.
Pihaknya menekankan agar pengelolaan Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan tetap mengedepankan harga sewanya yang terjangkau, dapat diakses oleh seluruh pekerja, serta fasilitas yang terpelihara dengan baik.
Sementara itu Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo menjelaskan bahwa di wilayah Batam, BPJS Ketenagakerjaan memiliki 3 Griya Pekerja yang terletak di Bumi Lancang Kuning, Muka Kuning, dan Kabil.
Baca Juga:
Sholat Idul Fitri dan Gelar Open House, Nyanyang: Momentum Tingkatkan Kualitas Diri dan Jaga Hubungan Dengan Sesama
Sejalan dengan amanah pemerintah lewat PP Nomor 55 Tahun 2015, ketiga rusunawa yang dibangun sejak masa PT Jamsostek (Persero) tersebut ditujukan untuk memberi kesempatan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk memiliki hunian berkualitas dengan harga yang terjangkau, sekaligus meminimalisir risiko kecelakaan kerja.
"Adanya Griya Pekerja ini menjadi sebuah fasilitas yang dapat dimanfaatkan para peserta BPJS Ketenagakerjaan untuk memperoleh hunian dengan harga yang terjangkau, fasilitas memadai dan dekat dengan lokasi bekerja. Hal ini secara tidak langsung juga dapat meminimalisir risiko kecelakaan kerja yang sering terjadi di jalan menuju tempat kerja,"ujar Anggoro.
"Sehingga dengan demikian pekerja bisa bekerja dengan optimal, bekerja keras dan bebas cemas yang berujung pada meningkatnya produktivitas mereka,"imbuhnya.