Kepri.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Organisasi relawan nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyambut baik langkah konkret yang diambil Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, dalam membentuk Desk Peningkatan Realisasi Investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.
Menurut Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, langkah ini sangat strategis untuk mempercepat sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah dalam urusan investasi.
Baca Juga:
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, PLN UP3 Cirebon Naikkan Daya PT Tantra Fiber Industri Jadi 2.075 kVA
Tohom memandang kehadiran tim Kementerian Investasi secara langsung di Batam bukan hanya sebagai bentuk respons terhadap keluhan dunia usaha, tetapi juga mencerminkan keseriusan pemerintah pusat, khususnya dalam pemerintahan Prabowo-Gibran, untuk menciptakan iklim investasi yang lebih lincah dan responsif.
"Kami memberi apresiasi penuh kepada Menteri Rosan atas keberanian administratif dan inovasi kelembagaan ini. Pembentukan desk di Batam adalah jawaban konkret terhadap stagnasi koordinasi pusat-daerah yang selama ini menjadi keluhan utama investor," ujar Tohom, Selasa (8/7/2025).
Ia menambahkan, sinkronisasi regulasi bukan sekadar soal efisiensi teknis, tetapi menjadi instrumen vital dalam menjaga kepercayaan pelaku usaha, baik domestik maupun asing.
Baca Juga:
PLN UP3 Cirebon Perkuat Iklim Investasi Lewat Penambahan Daya di Sektor Industri
"Tanpa keselarasan antara pusat dan daerah, dunia usaha akan terus dihadapkan pada tumpang tindih regulasi, tarik-ulur perizinan, dan lambannya eksekusi proyek. Desk investasi ini menjadi pintu baru menuju reformasi birokrasi yang nyata di lapangan," ujar Tohom.
Ia juga menyoroti bahwa selama ini, Batam sebagai kawasan dengan status khusus justru kerap menghadapi hambatan administratif yang berasal dari pusat.
Oleh karena itu, menurut Tohom, desentralisasi pelayanan investasi melalui desk permanen seperti ini harus diadopsi pula di kawasan ekonomi strategis lainnya di Indonesia.