Sementara, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN mengakui bahwa transisi energi tidak bisa dijalankan sendiri. Sebagai katalisator transisi energi, PLN harus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi dari tantangan yang ada.
Melalui forum diskusi Road to PLN Investment Days 2024, nantinya PLN ingin menyampaikan rencana pengembangan kelistrikan ke depan dan menangkap aspirasi dari para pemangku kepentingan.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Adapun saat PLN Investment Days 2024 digelar, PLN siap memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan infrastruktur kelistrikan di Indonesia.
“Di sinilah marwah dari PLN Investment Day 2024. Ini adalah simbol perubahan besar. Dari PLN yang dulunya tertutup, menjadi sangat terbuka dan kolaboratif. Dari PLN yang dulunya hanya operator dengan ruang pengembangan yang terbatas, menjadi the center of value creation,” ujar Darmawan.
Darmawan meyakini, melalui kolaborasi, tantangan seperti mismatch sumber EBT dengan pusat beban dan intermitensi pada EBT bisa diurai dan diselesaikan. PLN telah menyusun program Accelerated Renewable Energy Development (ARED).
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Dengan ARED, PLN membangun pemerataan kelistrikan nasional melalui Green Enabling Super Grid. Menjadikan sistem kelistrikan Indonesia yang sebelumnya terpisah antar pulau menjadi terhubung satu sama lain dan potensi EBT berskala besar yang belum dimanfaatkan selama ini dapat dimaksimalkan. Pasokan listrik berbasis EBT akan meningkat dari 22 GW menjadi 61 GW.
Kemudian, untuk mengatasi tantangan intermitensi dari sumber EBT, PLN juga membangun smart grid dengan smart power plant dan flexible generation yang dilengkapi smart transmission, smart distribution, smart control center dan smart meter.
Lewat ARED ini pun membuat penambahan kapasitas listrik 75 persen bersumber dari EBT, sementara 25 persen berasal dari gas alam.