Fitra Eri mengaku, respons cepat PLN sangat membantu permohonan penyambungan baru daya 7.700 VA terpisah untuk mengisi daya mobil listriknya.
“Sampai rumah tinggal colok, besok paginya penuh. Benar-benar terukur dan terkontrol kalau kita memiliki home charging dari PLN,” ujar Fitra Eri.
Baca Juga:
Jelang Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, PLN Sumedang Siapkan SPKLU Selalu Prima
Selain lebih hijau, Fitra Eri juga mengungkapkan bahwa mobil listrik lebih hemat energi dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak.
Fitra Eri mengungkapkan, untuk 1 kilowatt hour (kWh) bisa menjalankan mobil listrik sejauh tujuh kilometer, sementara dengan kapasitas penuh mobil listrik sebesar 45 kWh, kendaraan bisa listrik melaju hingga 300 Km.
“Dengan isi penuh mobil listrik 45 kWh, itu kira-kira Rp 70 ribu kita bisa menempuh 300 Km. Sangat hemat kan?” ujarnya.
Baca Juga:
Dukung NZE 2060, PLN Perluas Infrastruktur SPKLU Lewat MoU Strategis
Terlepas dari sensasi memiliki mobil listrik, Fitra Eri juga bersyukur menjadi bagian untuk mendukung transisi energi.
Hal itu disadarinya setelah mengetahui konsumsi energi dan dampak emisi karbon yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan kendaraan berbasis BBM.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, satu liter bensin memiliki berat emisi sebesar 2,4 kg/CO2, sementara 1 KWh yang berasal dari PLTU emisinya 1 kg/CO2.