Pada 2010 masa tambang PT. Antam menuju akhir operasional.
Sebagai peninggalan, PT. Antam berniat ingin memperlebar masjid Raya dengan membangun 2 teras di bagian kiri dan kanan menggunakan anggaran sebesar Rp 2 M.
Baca Juga:
Kampanye Baznas Surakarta Ajak Masyarakat Bayarkan Zakat di Luar Ruangan
Namun Ansar Ahmad yang pada masa itu menjabat sebagai Bupati Bintan mengusulkan anggaran Rp 2 miliar yang dinilai besar tersebut sebaiknya digunakan untuk merenovasi habis bangunan hingga menjadi seperti saat ini.
Pada masa itu sempat timbul Pro dan Kontra masyarakat Kijang karena renovasi masjid keseluruhan dinilai menghilangkan peninggalan sejarah masjid pertama di Kijang.
Namun, dengan musyawarah yang berkali-kali diadakan akhirnya warga sepakat untuk merenovasi masjid.
Baca Juga:
Viral Aksi Pria Ganti Barcode QRIS Kotak Amal di Masjid, Polisi Bakal Usut
"Pembangunan atau merenovasi ulang Masjid Besar Nurul Iman menelan anggaran belasan miliar dana tersebut berasal dari PT Antam, APBD Pemkab Bintan dan Infaq masjid setiap Jumat," jelasnya.
Setelah itu, di tahun 2010 Masjid besar Nurul Iman pun direnovasi dan disetujui Gubernur Kepri di masa jabatan Almarhum Sani dan meletakkan batu pertama bulan 10 tahun 2010.
"Setelah berangsur beberapa tahun akhirnya masjid besar ini selesai di tahun 2015 dan saat ini tampak megah dan indah," ucap Kakek kelahiran tahun 1952 ini.