Kepri.WAHANANEWS.CO - Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyampaikan apresiasi terhadap komitmen investasi senilai Rp 358,4 triliun dari sejumlah mitra internasional untuk pengembangan Kawasan Industri Hijau Berkelanjutan di Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang.
Investasi ini merupakan bagian dari inisiatif Green Economic Corridor yang digagas pemerintah Indonesia dan ditandatangani dalam rangkaian World Expo 2025 di Osaka, Jepang.
Baca Juga:
Sebagian Besar Kawasan Otorita Danau Toba Penghasil Kemenyan Terbesar di RI, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Luhut Pandjaitan Dorong Hilirisasi
Ketua Umum DPP MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menyebut bahwa langkah ini merupakan sinyal kuat atas keseriusan pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam ekonomi hijau dan rantai pasok energi bersih global.
"Ini bukan hanya tentang nominal investasinya, tapi tentang arah strategis bangsa. Dengan kehadiran pembangkit tenaga surya skala besar dan potensi industri hilir seperti pusat data, semikonduktor, hingga hidrogen hijau, Indonesia menunjukkan bahwa kita tidak lagi sekadar menjadi pasar, tapi mulai tampil sebagai produsen dan inovator dalam ekonomi hijau dunia," kata Tohom, Kamis (12/6/2025).
Tohom menilai bahwa investasi ini patut diapresiasi karena menyentuh aspek hilirisasi energi terbarukan secara komprehensif.
Baca Juga:
Koordinasi dan Pengawasan Jadi Kunci Percepatan Pembangunan IKN, MARTABAT Prabowo-Gibran Ajak Seluruh Elemen Dukung Otorita IKN
Menurutnya, hal ini sejalan dengan agenda kemandirian energi nasional dan pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa proyek sebesar ini tidak boleh hanya diposisikan sebagai etalase diplomatik, tetapi harus benar-benar menyentuh masyarakat lokal, baik melalui penciptaan lapangan kerja berkualitas maupun alih teknologi.
"Kita harus pastikan bahwa ini bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi juga proyek transformasi SDM dan teknologi. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi untuk memastikan masyarakat lokal menjadi bagian dari ekosistem ekonomi hijau ini, bukan sekadar penonton,” tegasnya.