“Transformasi Batam harus mengedepankan konektivitas, efisiensi, dan keberlanjutan lingkungan. Jangan sampai kawasan-kawasan ini tumbuh tanpa memperhatikan daya dukung ekologis dan kesenjangan sosial,” katanya.
Ia menambahkan bahwa peluang pengembangan data center di Batam juga harus menjadi perhatian utama, mengingat kapasitas Nongsa yang sudah mencapai 449 MW masih bisa ditingkatkan untuk menyerap limpahan pasar dari Singapura yang saat ini mengembangkan kapasitas lebih dari 1.500 MW di Johor-Singapura SEZ.
Baca Juga:
Jadikan Dukuh Atas Kawasan Terintegrasi, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Langkah Pemprov Jakarta Dukung Percepatan Pembangunan Aglomerasi Jabodetabekjur
Tohom menegaskan bahwa langkah Presiden Prabowo ini bisa menjadi cetak biru nasional dalam mengelola kawasan ekonomi strategis.
“Idealnya, memang, negara tidak hanya membuat aturan, tapi juga menciptakan jalur cepat yang legal dan strategis untuk akselerasi pembangunan. Sekarang tantangannya adalah memastikan eksekusinya tepat sasaran dan berkelanjutan,” pungkasnya.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]