“Kami ingin mempermudah arus investasi di Batam. Oleh karena itu, regulasi-regulasi yang tumpang tindih akan terus dikaji ulang agar tidak menjadi penghambat pertumbuhan,” kata Li, Jumat (11/4/2025).
Menurutnya, regulasi yang efisien dan adaptif sangat diperlukan dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif. Langkah ini sejalan dengan semangat BP Batam untuk menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada investor.
Li juga menyampaikan bahwa komunikasi intensif dengan kementerian pusat akan terus dibangun guna memastikan Batam mendapatkan perhatian lebih dalam program nasional.
Baca Juga:
Usai Dilantik Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, Ansar-Nyanyang Hadiri Pelantikan Kepala BP Batam
“Kita ingin menjadikan Batam sebagai wajah modern Indonesia di kawasan perbatasan,” ujarnya.
Sebagai tokoh perempuan pertama yang menjabat dua posisi strategis di Batam, yakni Wakil Kepala BP Batam dan Wakil Wali Kota Batam, Li menunjukkan komitmen tinggi untuk hadir langsung dalam menyelesaikan berbagai hambatan investasi.
“Apabila ada kendala, investor bisa berkomunikasi langsung dengan saya maupun Pak Kepala BP Batam,” katanya.
Baca Juga:
Mabes Polri Kirimkan Personel Tambahan ke Pulau Rempang Buntut Kericuhan di BP Batam
Komunikasi terbuka itu diyakini akan mempercepat penyelesaian masalah dan menjaga kepercayaan investor.
Kepastian proyek pembangunan yang terus berjalan dan regulasi yang terus diperbaiki menjadi kombinasi strategis untuk memperkuat posisi Batam sebagai kota tujuan investasi. Ini sejalan dengan visi menjadikan Batam sebagai kawasan ekonomi berkelas internasional.
Para pelaku industri pun menyambut positif langkah ini. Mereka menilai pembangunan jalan dan pembenahan regulasi akan memangkas biaya logistik dan meningkatkan efisiensi produksi.
Bukan hanya industri besar, pelaku usaha kecil dan menengah juga diuntungkan dengan perbaikan akses jalan yang membuka peluang distribusi lebih luas dan cepat. Pertumbuhan ekonomi pun diharapkan akan merata di berbagai kawasan.