Dua dari sumber ini mengatakan China berulang kali menuntut agar Indonesia menghentikan pengeboran di ZEE Indonesia tersebut.
Sebelumnya, China juga keberatan setelah Indonesia mengganti nama perairan ZEE Indonesia di Laut China Selatan dengan nama Laut Natuna Utara.
Baca Juga:
Aksi AKP Dadang Guncang Solok Selatan, Hujani Rumah Dinas Kapolres dengan Tembakan
China mengklaim perairan ZEE Indonesia di Natuna Utara itu merupakan teritorialnya berdasar klaim sepihak dash nine.
"(Surat itu) sedikit mengancam karena itu adalah upaya pertama diplomat China untuk mendorong agenda sembilan garis putus-putus (dash nine) mereka terhadap hak-hak kami di bawah Hukum Laut," kata Muhammad Farhan.
Muhammad Farhan memaklumi China adalah mitra dagang terbesar Indonesia dan sumber investasi terbesar kedua, sehingga pemerintah Indonesia tetap diam untuk menghindari konflik atau pertikaian diplomatik dengan China.
Baca Juga:
OTT KPK Bengkulu, Calon Gubernur Petahana Dibawa dengan 3 Mobil
Muhammad Farhan juga mengungkapkan, dalam surat terpisah, China juga memprotes latihan militer TNI Amerika Garuda Shield yang berlangsung Agustus lalu di Sumsel.
Latihan militer Garuda Shield, melibatkan 4.500 tentara dari Amerika Serikat dan Indonesia, merupakan acara rutin sejak 2009. Namun baru kali ini China melakukan protes.
"Dalam surat resmi mereka, pemerintah China mengungkapkan keprihatinan mereka tentang stabilitas keamanan di Laut China Selatan," katanya.