Dinding struktur bangunan tersebut menggunakan keramik bermotif patung Buddha yang dipesan dan dicetak khusus dari China. Totalnya ada sebanyak 20.708 keramik.
Selain itu, di lantai pertama pagoda terdapat tiga patung utama berbahan giok yang juga didatangkan langsung dari China, di antaranya, patung Buddha Amitabha, Buddha Sakyamuni, dan Buddha Bhaisjyaguru.
Baca Juga:
Penyediaan Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik SMAN dan SMKN Se-Prov Kepri Masuki Tahap Kedua
Maka tak heran, kalau kemudian pagoda ini berhasil meraih dua rekor Museum Rekor Indonesia Muri sekaligus, yakni sebagai pagoda tertinggi di Indonesia (46,80 meter).
Lalu, rekor untuk pemasangan keramik dinding motif patung Buddha terbanyak, mencapai 20.708 keping.
Rekor itu diserahkan kepada pemilik Yayasan Maitri Paramitha, Hengky Suryawan, yang bertepatan dengan acara peresmian pagoda tersebut.
Baca Juga:
Dukung Pemutihan Pajak Kendaraan, Jasa Raharja Kepri Buka Layanan Kesehatan Gratis di Samsat Batu Aji
Pada kesempatan yang sama, juga diberikan penghargaan khusus kepada Hengky Suryawan atas kontribusi dan pengabdiannya dalam membina umat Buddha selama sekitar 70 tahun.
Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Kepri itu tak menyangka menerima apresiasi tersebut karena apa yang ia sumbangkan melalui pikiran, tenaga, serta materi itu dilakukan semata hanya untuk membina sekaligus memajukan umat Buddha.
"Saya bangun pagoda dan vihara karena saya ingin mengabdi kepada umat Buddha,” kata Hengky.