Masyarakat 14 desa yang dialiri listrik ini juga lebih beruntung dari desa lainnya di luar Batam. Kalau desa di luar Batam aliran listrik hanya bisa dinikmati selama 14 jam, maka desa-desa di Batam aliran listriknya 24 jam.
Untuk tahun 2021, lanjut Ansar, Pemprov Kepri menganggarkan Rp2,6 milliar untuk ganti jaringan di Pulau Lengkang, Rp4 miliar untuk delapan generator di pulau-pulau besar. Sementara untuk 15 kepala keluarga di Pulau Akam diupayakan listrik tenaga surya.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Sebelumnya, Pemprov Kepri dan PLN juga telah meresmikan program desa berlistrik untuk sembilan desa dan dua dusun. Ini bertepatan dengan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-76 yang dipusatkan di Desa Semembang, Kecamatan Durai, Kabupaten Karimun, Rabu 27 Oktober 2021.
Sembilan pengaliran listrik desa dan dua dusun itu tersebar di empat kabupaten se-Kepri. Untuk di Kabupaten Karimun tersebar di Desa Semembang, Desa Degong, Desa Selat Mie, Desa Sanglar, Desa Ngal.
Sedangkan di Kabupaten Anambas ada Desa Sunggak, Desa Air Putih dan Desa Lingai. Kemudian di Kabupaten Lingga ada Desa Busun Panjang, dan di Kabupaten Natuna ada Dusun Binjai Dusun II Harapan Jaya.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Sebelumnya, masyarakat di sembilan desa dan dua dusun tersebut masih menggunakan genset sebagai sumber listriknya dengan biaya operasional yang lebih tinggi.
"Kalau pakai genset hanya hidup lima jam dengan biaya per bulannya 300 ribu. Sedangkan dengan listrik PLN, warga hanya membayar 150 ribu dengan jam nyala 14 jam," ucap Ansar.
Mantan Anggota DPR RI itu optimistis setelah program desa listrik terealisasi 100 persen pada akhir 2021. Maka, selanjutnya pemprov bakal mendorong PLN mengalirkan listrik ke dusun-dusun di Kepri.