Sejumlah warga setempat memanfaatkan aliran listrik untuk membuka tempat usaha, misalnya jasa fotokopi.
Dengan begitu, warga yang tadinya harus menyeberang pulau untuk fotokopi dokumen dan sebagainya. Kini tak perlu repot-repot lagi, karena di kampung mereka sendiri sudah ada mesin fotokopi yang didukung aliran listrik PLN.
Baca Juga:
Psikolog Ungkap Penyebab Suami Tak Mau Bekerja, Nomor 3 Mengejutkan
"Jadi lebih hemat tenaga, waktu, dan biaya. Di samping dapat membantu perekonomian sesama warga di sini," kata seorang warga Desa Batu Limau, Deko Aidil.
Kehadiran listrik di desa itu juga dimanfaatkan warga lainnya, Radha untuk lebih serius menekuni usaha jasa potong rambut di kampungnya.
Sebelum listrik mengalir 24 jam, Radha hanya menggunakan alat potong rambut manual. Namun, sekarang ia beralih memakai peralatan mesin potong rambut elektrik/listrik.
Baca Juga:
IKN Diserbu Wisatawan Saat Lebaran, Benarkah Lebih Cocok Jadi Destinasi Wisata?
"Dengan mesin potong rambut listrik, pekerjaan jadi lebih mudah dan cepat, hasilnya juga memuaskan," ujarnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Kepri Wahyu Wahyudin menyambut baik program listrik masuk desa, khususnya bagi warga di kawasan pesisir Batam yang selama ini masih kesulitan mengakses listrik 24 jam.
Listrik sangat berguna bagi masyarakat pesisir, apalagi bagi anak-anak sekolahan yang belajar daring dari rumah saat pandemi COVID-19. Mereka menggunakan handphone buat belajar, dan itu memerlukan jaringan listrik untuk mengisi daya apabila sudah kehabisan habis.