Mereka rata-rata memang memiliki lahan kebun sendiri, apalagi sebagian penduduknya berasal dari Pulau Jawa, yang terkenal sangat tekun di bidang pertanian.
Hasil pertanian selanjutnya dijual di pasar tradisional Natuna bahkan ke luar daerah.
Baca Juga:
Balas Dendam Digital, Warganet Indonesia 'Keroyok' Hutan Amazon hingga Dapat Bintang 1
Sebagian warga lainnya ada pula yang membuka usaha rumah makan pada saat siang sampai malam hari.
"Alhamdulillah, listrik sangat membantu perekonomian warga kami," kata Seorang Tokoh Pemuda Desa Harapan Jaya Soni Hendriyadhi kepada ANTARA.
Warga Desa Harapan Jaya yang berjumlah sekitar 1.000 jiwa itu pun tidak merasa keberatan dengan pembayaran listrik bulanan ke PLN, karena besarannya yang terjangkau dengan menyesuaikan pemakaian listrik di rumah masing-masing.
Baca Juga:
Anggaran Sering Jebol, Prabowo Serahkan Proyek Besar ke Swasta demi Efisiensi
"Rata-rata per rumah warga sekitar Rp150 ribu per bulan," imbuhnya.
Tak jauh berbeda dengan kondisi warga di Desa Batu Limau, Kabupaten Karimun.
Warga di sini sangat bersyukur, karena awalnya listrik hanya menyala 6 jam sehari, lalu meningkat 12 jam sehari, dan sekarang sudah 24 jam sehari.