Data tahun 2024, tercatat jumlah penumpang pelayaran dalam negeri mencapai 4.411.239 jiwa untuk arus kedatangan dan 4.349.252 jiwa untuk arus keberangkatan. Angka ini menegaskan betapa vitalnya peran transportasi laut bagi mobilitas masyarakat Kepri.
Sementara untuk pelayaran luar negeri, arus penumpang di tahun 2024 juga menunjukkan angka yang tinggi. Tercatat, jumlah kedatangan mencapai 2.966.722 jiwa dan keberangkatan sebesar 2.984.756 jiwa. Angka ini menjadikan Kepri sebagai salah satu pintu gerbang utama lalu lintas laut Indonesia dengan dunia internasional.
Baca Juga:
Dinilai Aktif Mendukung Pergerakan Zakat, Wakil Gubernur Kepri Terima Penghargaan di Baznas Award 2025
Selain transportasi laut, Kepri juga mengandalkan transportasi udara. Saat ini terdapat tujuh bandar udara aktif, mulai dari bandara internasional hingga perintis. Data tahun 2024 menunjukkan jumlah penumpang penerbangan domestik mencapai 2.118.419 jiwa untuk kedatangan dan 2.081.125 jiwa untuk keberangkatan.
Melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2025, Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang kembali berstatus internasional yang memungkinkan masuknya wisatawan internasional, terutama dari Korea, China, dan India yang selama ini banyak masuk melalui Singapura.
Selain infrastruktur transportasi, konektivitas antar pulau di Kepri juga ditunjang dengan pembangunan sejumlah jembatan.
Baca Juga:
Kepedulian Pemprov Kepri Menjaga Kesehatan Jiwa Masyarakat
Di antaranya jembatan menghubungkan Sekunyam - Pian Tengah di Kabupaten Natuna, Desa Marok Tua di Kabupaten Lingga, serta beberapa jembatan lain di Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang.
Infrastruktur Digital
Hasil studi East Vebtures Digital Competitiveness Index (EV-DCI) tahun 2021 menjadi tolok ukur pesatnya perkembangan infrastruktur digital di Kepulauan Riau.