Layanan internet dan komunikasi telah memberi kesempatan masyarakat pelosok dalam mendapatkan peluang usaha.
Usaha mikro dan kecil menengah (UMKM) perlahan bermunculan seiring kemudahan transaksi atau pemasaran produk secara digital. Masyarakat desa telah merambah dunia e-commerce.
Baca Juga:
Dinilai Aktif Mendukung Pergerakan Zakat, Wakil Gubernur Kepri Terima Penghargaan di Baznas Award 2025
Lebih dari itu, adanya layanan selular dan internet juga telah meningkatkan layanan kesehatan di perdesaan. Akses informasi, konsultasi dan pemantauan kesehatan jarak jauh kini cenderung terbuka.
Lembaga pendidikan dan pelajar dapat mengakses internet guna mendukung kegiatan belajar mengajar. Dan pemerintahan di tingkat desa sangat terbantu dalam hal layanan administrasi yang dapat dilakukan dengan lebih praktis dan murah karena dilakukan daring (online).
Demikian pula peningkatan rasio elektrifikasi memberi nyawa bagi pembangunan. Listrik yang kini menyala 24 jam hingga sebagian besar pelosok Kepri mengoptimalkan aktivitas ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik. Juga mempercepat kemajuan daerah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Baca Juga:
Kepedulian Pemprov Kepri Menjaga Kesehatan Jiwa Masyarakat
Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan IV-2024 tumbuh sebesar 5,14 persen (year-on-year) berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), berada di urutan 13 Nasional, sedangkan ekonomi Q to Q (Quarter-to-Quarter) tumbuh sebesar 6,94 persen, menempatkan Kepulauan Riau pada urutan 3 Nasional dan terbaik se-Sumatera.
Indeks kebahagiaan masyarakat Kepulauan Riau menyentuh di angka 74,78 persen pada tahun 2021, tertinggi kedua se Sumatera dan peringkat enam nasional.
Pemerataan pembangunan dipengaruhi oleh konektivitas wilayah juga berimbas kepada penurunan tingkat pengangguran terbuka. Dari 9,91 persin di tahun 2021, turun menjadi 8,23 persen di tahun 2022, dan merosot lagi menjadi 6,80 persen di tahun 2023.